Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Rabu, 12 Desember 2007

Linux untuk Kerja Sehari-hari dan Multimedia

Anda mungkin pernah mendengar pertanyaan-pertanyaan seperti ini, atau Anda sendiri pernah
berpikir untuk bertanya hal-hal serupa.
1. Buat apa Anda pakai Linux, kalau dengan Windows sudah bisa?
2. Apakah Linux dapat membaca file-file Windows?
3. Dapatkah Linux sebagai komputer multimedia?
4. Dapatkah Linux untuk bermain game?
5. Buat apa membeli, apalagi membajak Windows, kalau Linux bisa?
Linux dan Virus
Salah satu permasalahan dunia komputer saat ini, dengan berkembangnya Internet yang luar
biasa cepat, adalah virus. Hampir semua virus yang menyerang pengakses Internet adalah virus
untuk komputer berbasis MS Windows. Akibatnya, pengguna Windows harus selalu siap menderita
atau kecewa karena terganggu virus-virus.
Berbahagialah pengguna komputer berbasis Linux, karena sangat sulit virus berkembang di
komputer desktop Linux. Virus yang dibuat untuk Windows tidak merusak Linux. Bukan berarti
tidak ada virus di Linux, namun virus (lebuh tepat disebut worm atau cacing) yang pernah ada,
hanya menyerang server Linux yang kurang terawat atau terlambat di-update keamanannya.
Linux dan GUI
Tidak seperti Windows, yang hanya memiliki SATU GUI (Graphical User Interface). Misalnya,
Windows XP hanya memiliki GUI XP. Windows tidak bisa berganti-ganti GUI atau menjalankan
beberapa GUI secara bersamaan, TANPA RESTART. Windows, sesuai namanya, tidak bisa hidup
tanpa GUI.
Linux tidak punya Windows, tapi Linux punya “window-window” atau X-Window. Artinya,
secara bersamaan, kita dapat menjalankan beberapa GUI, misalnya KDE (mirip Windows XP),
GNOME (mirip Windows Me), IceWM (mirip Windows 95/98), fvwm (mirip Windows 3.11), dan
lain-lain. Lebih hebat lagi, Linux dapat hidup tanpa GUI. Server-server berbasis Linux, misalnya
mail server qmail yang setara MS Exchange server, dapat bekerja dengan baik pada komputer
Pentium I atau yang lebih kuno, dengan RAM 64 MB atau lebih kecil. Linux memiliki TUI (Text
User Interface) untuk mengadministrasi sistem, misalnya YaST dari SUSE yang dapat berjalan
tanpa X Window.
Linux dapat memiliki GUI seperti Windows XP dengan hardware yang setara dengan syarat
untuk Windows XP, misalnya minimal Pentium III, RAM 128 MB, dan sebagainya.
Linux dan Aplikasi Perkantoran
Aplikasi perkantoran yang populer di dunia Windows saat ini adalah MS Office. Sebenarnya, di
Windows juga ada office selain MS Office, misalnya WordPerfect, Lotus, AbiWord, dan
OpenOffice. AbiWord dan OpenOffice juga open source atau free software, seperti yang tersedia
untuk Linux.
Aplikasi perkantoran di Linux juga mulai mendekati kemampuan MS Office, misalnya
OpenOffice, yang paling populer saat ini karena sangat kompatibel dengan MS Office. Ada juga
yang lengkap, namun belum memenuhi keinginan mantan pengguna MS Office karena belum
1 / 2
sepenuhnya kompatibel, misalnya KOffice dari KDE. AbiWord dan Gnumeric yang mendekati
kesetaraan dengan MS Word dan MS Excel juga tersedia bebas di Linux.
Sayangnya, pengguna MS Access tidak menemukan database yang sangat mirip Access di
OpenOffice. Namun, OpenOffice dapat mengakses MySQL atau PostgreSQL melalui ODBC,
sehingga ada “peluang” pengguna MS Access untuk meningkatkan kemampuannya ke databse
SQL, tapi bukan ke MS SQL.
Linux dan Multimedia
Inilah kekuatan Linux yang tidak terbayangkan oleh Linus Torvalds pada saat pertama membuat
kernel (inti sistem operasi) Linux. Linux saat ini telah merambah ke dunia multimedia, mulai dari
sekadar multimedia player, audio dan video editor, hingga animator atau untuk pembuatan film
seperti Shrek 1 dan Shrek 2 yang sangat terkenal itu.
Sebagai player, atau pemutar lagu dan video, Linux membutuhkan spesifikasi yang tidak terlalu
berat. Untuk menjalankan audio-CD (CDA), file MP3 atau OGG, Linux dapat bekerja pada
komputer 486 dengan RAM 32 MB, tentu saja tanpa GUI yang indah. Beberapa pemutar lagu itu
antara lain mpg123, ogg123, cdplay, dan playmus. Bahkan untuk memutar lagu dan video (DVD,
VCD atau DAT, dan MPEG), Linux dapat bekerja tanpa harus menginstal ke harddisk, misalnya
Inul-Linux, yaitu distro Linux e-Movix, yang berisi sistem operasi Linux dan Mplayer, dengan
ukuran totalnya hanya sekitar 7 MB.
Masih dengan harddware rendah, Linux dapat berfungsi sebagai audio editor, misalnya dengan
ecasound. Dengan spesifikasi hardware yang baik, Linux juga dapat digunakan untuk mengedit
audio di X Window seperti Audacity, atau mengedit video dengan Cinelerra, CinePaint,
iMeraEditing, dll.
Untuk urusan multimedia grafika, Linux memiliki banyak pilihan untuk membuat atau mengedit
gambar. Ada GIMP untuk mengolah gambar bitmap atau raster, ada Sodipodi untuk melukis
gambar vektor, dll. GIMP setara dengan Photoshop dan sejenisnya, sedangkan Sodipodi setara
dengan CorelDraw, FreeHand, dll.
Linux dan Game
Banyak game yang dibuat untuk Windows dan Linux, misalnya Quake III Arena dan Unreal
Tournament dan game-game sejenis. Pembuat game open source juga menyediakan game-game
menarik di Linux.
Game di Linux memang belum sebanyak game di Windows. Namun, dengan Wine (emulator
Windows), kita dapat memainkan game Windows di Linux. Dengan emulator lainnya, kita juga
dapat memainkan game Dingdong dan PlayStation (PS) di Linux.
Penutup
Tidak diragukan lagi, Linux telah dapat digunakan sebagai sistem operasi untuk bekerja sehari-hari.
Dengan keterbatasannya saat ini, Linux telah mampu menggantikan sistem operasi lainnya untuk
multimedia, bahkan untuk membuat film dengan menggantikan super komputer.
Daftar perbandingan aplikasi di Windows dan di Linux dapat dilihat di
http://linuxshop.ru/linuxbegin/win-lin-soft-en/.
2 / 2